Melanjutkan sekolah di paskasarjana memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sehingga tidak banyak orang yang melanjutkan sekolah ke jenjang ini dengan menggunakan kocek sendiri. Sebagian besar mahasiswa paskasarjanada adalah penerima beasiswa. Baik itu beasiswa dari kampus, beasiswa dari korporat/tempat kerja, beasiswa dari sponsor negara atau beasiswa dari skema multilateral. Salah satu beasiswa yang mulai banyak diminati di Indonesia adalah Stipendium Hunagricum dari pemerintah Hungaria. Dibanding penyedia beasiswa lain seperti Fulbright-AS, AAS-Australia, Stunde-Belanda, DAAD-Jerman, atau Chevening-UK, Stipendium Hungaricum termasuk beasiswa yang relatif baru. Namun beasiswa ini sangat diminati, karena kuota beasiswa yang disediakan yang begitu banyak. Di halaman resminnya, Stipendium Hungaricum mennyampaikan bahwa setiap tahun ada 4500-5000 beasiswa yang disediakan oleh pemerintah Hungaria yang diberikan kepada mahasiswa dari 70 negara di sleuruh dunia. Banyak banget kan? Dan kabarnya jumlahnya terus meningkat setiap tahun. Untuk Indonesia sendiri memang tidak ada keterangan jelas berapa beasiswa SH yang bisa diakses, namun dilihat dari data terakhir setidaknya 100 posisi beasiswa ditawarkan setiap tahunnya. Saya mendaftar beasiswa ini untuk keberangkatan tahun 2022 ini. Bagi yang ingin mendaftar saya share beberapa tahapan beasiswa tersebut dan pengalaman saya selama menjalani periode seleksi beasiswa ini. Silahkan dicek dibawah ini ya. Tahapan Beasiswa Stipendium HungaricumDari segi tahapan formal, kira-kira ada 8 fase yang harus kita jalani untuk mendapatkan beasiswa Stipendium Hungaricum seperti ditampilkan di gambar di atas. Jadi proses aplikasi dari sejak kita mendaftarkan aplikasi kita hingga keberangkatan ke Hungaria adalah kurang lebih 9 bulan, dari Januari hingga September. Seperti terlihat di gambar bahwa ada 9 tahapan dalam seleksi ini. Setiap tahapan berlagsung kurang lebih selama satu bulan. Namun tentunya diluar tahapan yang dicantumkan disitu, itu ada banyak hal yang harus dipersiapkan. Sehingga pada kenyatannya, tahapan persiapan dan seleksi yang akan kita lewati tentu lebih banyak. Saya akan share pengalaman saya dalam mendaftar untuk program doktor ke Hungaria. Untuk yang mendaftar tingkat master bisa menyesuaikan. Berdasarkan pengalaman saya mengikuti seleksi beasiswa ini, saya bisa merangkumnya menjadi beberapa fase berikut Fase Persiapan Fase persiapan tentu dilakukan jauh sebelum pendaftaran beasiswa Stipendium Hungaricum dibuka. Dalam tahap ini ada beberapa hal yang perlu disiapkan terutama terkait dengan persyaratan beasiswa. Berikut saya share beberapa hal penting Memperbaiki CV dan PortofolioPastikan CV kita update dengan data-data terbaru terutama yang terkait dengan pengalaman riset, publikasi, atau kegiatan ilmiah lain. Buat sub bagian yang menjelaskan bagian tersebut supaya bagian ini bisa stand out terlihat jelas. Pengalaman akademik menjadi penting terutama saat kita daftar untuk program doktoral. Karena bagian ini memberikan gambaran sejauh mana pengalaman kita dalam kegiatan penelitian. Untuk yang akan daftar master, bagian ini juga menambah kredibiltas kita sebagai penerima beasiswa. Menyusun Proposal RisetProposal riset adalah komoditas utama seorag pelamar beasiswa PhD atau pelamar Master by Riset. Karena program PhD atau Master by riset ya untuk melakukan penelitian. Dan tanpa proposal yang baik, atau yang menarik isunya tentu bisa lebih berat untuk bersaing dalam seleksi beasiswa. Proposal yang baik tentunya bisa menemukan pertanyaan riset yang relevan dan penting dengan konteks. Karena dalam beasiswa bobot proposal kita akan dinilai dengan signifikansi penelitian terhadap permasalahan yang ada di kehidupan nyata. Menyusun Personal Statement dan Study ObjectivePersonal Statement dan Study Objective memiliki kesamaan dan perbedaan. Persamannya adalah dua-duanya essay yang formatnya bisa berbeda-beda tidak ada bentuk yang baku. Di satu penyelenggara beasiswa essay diberikan pertanyaan, di beasiswa lain diberikan kebebasan. Perbedaannya adalah soal apa yang disampaikan. Personal Statemet biasanya lebih historis, jadi kita menyampaikan apa yang sudah kita lakukan dan mengapa layak dipertimbangkan untuk mendapatkan beasiswa. Di essai ini kita menunjukkan reputasi dan pengalaman yang sudah kita jalankan. Sementara Study Objective lebih ke masa depan apa yang ingin dicapai, yang ingin dipelajari dan yang ingin dilakukan dari dan setelah program beasiswa yang akan kita lamar. Dua-duanya saling terkait dengan CV yang dibuat dan proposal riset yang diajukan. Dalam beberapa beasiswa personal statement bisa saja mencakup juga studi objective. Di Stipendium Hungaricum, Personal Statement jadi salah satu dokumen yang harus ProgramProgram yang masuk dalam penawaran beasiswa Stipendium Hungaricum biasanya disepakati bersama oleh pemerintah Hungaria berdasarkan permohonan dari negara pengirim peserta. Jadi meskipun jurusan dan program di Hungaria banyak sekali, namun yang terbuka di aplikasi hanya yang menjadi kesepakatan antara Hungaria dan Indonesia. Jadi kita memang harus cek di web kampus di Hungaria dan websitenya Stipendium Hungaricum. Hunting SupervisorBagi para pelamar beasiswa untuk tingkatan doktoral, biasanya disayaratkan untuk mencari supervisor sebelum mengajukan aplikasi. Karena program PhD biasanya adalah program riset yang proses studinya akan sangat tergantung dan disesuaikan dengan kebutuhan risetnya, keberadaan pembimbing atau supervisor ini wajib ada. Ada beberapa cara untuk mendapatkan supervisor yang pas, tentunya syarat utama adalah kesesuaian antara proposal riset yang akan dikerjakan dengan kapasitas, minat dan area riset sang calon mentor / supervisor. Disini memang agak tricky ya, kita bisa cari supervisor dari proposal riset atau sebaliknya kita cari profesornya lalu buat proposal riset yang sesuai dengan minatnya. Saya memilih opsi pertama, karena pada akhirnya riset adalah perjalanan intelektual kita sebagai pribadi dan periset yang tentunya perlu energi, passion dan ketekunan yang diperlukan dalam jangka panjang. Sehingga kita memang harus mau dan berminat untuk mendalaminya dalam jangka panjang. Kita yang harus pegang kontrol. Nah dimana bisa dapat supervisornya? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama, yang paling umum adalah cari di website kampus yang ingin dituju. Setiap kampus di luar negeri biasanya menyajikan secara lengkap daftar faculty yang bisa dijadikan target. Dengan kemampuan browsing saya kira tidak sulit menemukan. Cara kedua, adalah dengan melihat dari publikasi yang diterbitkan, siapa saja profesor atau ahli yang berkiprah di bidang riset kita yang ada di negeri tersebut. Untuk Hungaria ada cara yang lebih mudah adalah dengan mencari di database riset doktor yang dikumpulkan dengan baik di nama situsnya. Setiap project penelitian doktoral yang sudah selesai dan sedang berlangsung di Hungaria bisa dilihat di situs tersebut. Situs ini juga memberikan informasi profesor yang sedang membuka lowongan mahasiswa PhD untuk bidang tertentu. Jadi di ini kita bisa cari profesor berdasarkan kajian yang sudah dilakukan, minat yang profesor cantumkan dan program yang sedang dibuka. Ataupun mencari historisitas bimbingannya yang memiliki relevansi topik dengan yang kita miliki. Ini mungkin perlu thread khusus ya. Nanti saya coba buatkan video nya. Pada dasarnya di fase ini kita mencari supervisor yang bersedia menjadi calon pendukung proposal riset kita. Yang palign kongkrit adalah meminta surat keterangan tertulis dari beliau untuk mendukung aplikasi kita di Stipendium Hungaricum. Surat keterangan kesediaan menjadi supervisor ini yang akan kita submit di fase selanjutnya dan menjadi dasar proses seleksi di kampus yang Seleksi AdministrasiNah ini adalah fase saat pembukaan beasiswa sudah dibuka. Pada tahun 2022 ini deadline pendaftaran adalah pada 15 Januari 2022. Kemungkinan untuk tahun depan ekitar tanggal ini juga pendaftaran akan didtutup. Sehingga jika ingin daftar Stipendium Hungaricum maka akhir Desember sebagian besar persayaratan utama harus sudah disiapkan. Dalam fase seleksi administrasi ini akan ada beberapa hal yang perlu di lakukanPemenuhan Persyaratan AdministrasiSecara adaministrasi ada beberapa persyaratan yang harus disiapkan untuk pendaftaran beasiswa Stipendium Hungaricum. Beberapa hal yang harus diisi adalah Form aplikasi online di situs di dalam aplikasi online ini pada dasarnya kita diminta untuk mengisi fakta dan data yang biasa dicantumkan dalam Curriculum Vitae. Adapun data yang akan diminta adalah pilihan program beserta prioritas pilihan 1 dan 2, rencana studi, data diri profil, alamat dan kontak, korespondensi, latar belakang pendidikan, histori beasiswa, bukti kemampuan bahasa, pengalaman kerja, aktifitas, tempat tinggal, motivasi belajar, hingga beberapa dokumen pendukung. Kita juga perlu mengupload dokumen pendukung yaitu Pernyataan dukungan dari supervisorBukti Kemampuan bahasa Sertifikat IELTS/TOEFL ITPTranskrip S1 atau S2 dalam bahasa inggris atau yang diterjemahkanPassportIjazah S1 atau S2Proposal RisetSurat Rekomendasi dari 2 orangBukti tes kesehatanSemua persyaratan ini harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum aplikasi disubmit. Ada beberapa dokumen yang bisa disusulkan semisal pernyataan supervisor dan bukti kesehatan. Dua dokumen ini bisa disusulkan setelah aplikasi disubmit, artinyna memang kita bisa lolos tahap administrasi sekalipun dua dokumen ini belum diupload. Namun saya menyarankan untuk melengkapi keduanya saat kita upload supaya persiapan kita bisa lebih matang. Jika semua persayaratan terpenuhi, maka aplikasi bisa disubmit dan akan diperiksa kelayakannya oleh Tempus Public Foundation. Jika semua lolos maka kandidat yang lolos seleksi administrasi akan mendapatkan balasan bahwa aplikasi sudah lolos tahap administrasi. Seleksi di Dirjen Dikti KemendikbudSetelah disubmit dan dinyarakan lulus seleksi administrasi, namun tahap seleksi administrasi sebetulnya belum selesai. Karena kandidat yang lolos ini akan dipilih oleh sending partners yaitu lembaga yang mewakili negara pengirim untuk seleksi Stipendium Hungaricum. Di Indonesia, lembaga yang menyeleksi adalah Dirjen Dikti Kemendikbud. Kandidat yang lolos akan dipilih berdasarkan program dan tujuan yang menjadi prioritas Kemendikbud. Jika lolos dan dipilih maka yang tersisa akan dikirim ke Tempus Public Foundation untuk mengikuti seleksi selanjutnya yaitu proses administrasi dan seleksi di kampus tujuan. Fase Wawancara dengan KampusJika sudah lolos di seleksi kemendibud maka sekarang kita sudah mulai proses formal dengan kampus. Proses ini biasanya terdiri dari melengkapi syarat tambahan dari kampus dan wawancara dengan pihak penerimaan mahasiswa yang ada di kampus. Bisa jadi ada tambahan proses lain tergantung kampus yang menjadi tujuan. Wawancara Dengan Kampus TujuanProses wawancara dengan kampus tujuan biasanya diatur oleh kampus masing-masing. Jadi kampus akan menerima daftar calon mahasiswa yang mendaftar ke kampusnya dan mengatur waktu wawancara secara langsung. Biasanya proses wawancara dilakukan secara berjenjang, artinya jika kita menyatakan memiliki dua pilihan kampus sebagai tujuan studi, maka kampus pilihan pertama yang akan mengatur jadawal duluan. Setelah itu baru kampus pilihan kedua. Nah lalu bagaimana format wawancaranya?Tentu di masa pandemi dan karena yang mewawancarai adalah kampus tujuan yang ada di Hungaria, maka proses wawancara akan berbeda antara satu kampus dengan yang lain. Setidaknya ada tiga pola wawancara yang biasa dilakukan. Pertama, kandidat akan diwawancarai oleh calon supervisor dan komite dari sekolah paskasarjana di kampus tersebut. Jadi yang mewawancara ada calon supervisor yang sudah pernah komunikasi dengan kita ditambah dengan profesor lain sebagai anggota komite seleksi. Kedua, wawancara dilakukan oleh komite seleksi tanpa ada supervisor kita sendiri. Sehingga mungkin wawancara benar-benar dilakukan oleh komite independen yang menilai kita dan proposal yang akan dikerjakan secara lebih netral. Ketiga, wawancara dilakukan oleh calon supervisor didampingi oleh komite admisi di kampus. Artinya yang terakhir ini komite admisi ingin mendapatkan proses formal dari komunikasi yang seharusnya memang sudah kita lakukan secara langsugn dengan calon supervisor. Untuk kasus saya, saya mengalami pola pertama dan kedua. Saya mendaftar pilihan pertama di National University of Public Service yang melakukan wawancara oleh komite Independen, tanpa ada supervisor saya. Sementa di kampus pilihan kedua di University of Szeged, saya diwawancara oleh calon supervisor dengan dihadiri oleh komite independen. Saya kira format yang manapun oke saja, selama kita sudah siap dengan bahan-bahan yang akan disampaikan. Lalu apa pertanyaan yang ditanyakan saat wawancara?Seperti wawancara beasiswa pada umumnya, proses ini adalah proses klarifikasi dan pendalaman dari berbagai dokumen yang sudah kita sampaikan di dalam aplikasi. Sehingga pertanyaan-pertanyaan yang diberikan seputar CV, proposal riset, pengalaman kuliah sebelumnya dan pengalaman riset, serta histori wawancara di kampus pilihan pertama, komite seleksi mempersilahkan saya menyampaikan pengantar terkait diri, kemudian menjelaskan proposal riset. Ada beberapa pertanyaan susulan yang disampaikan oleh pewawancara yaitu apa metode yang akan digunakan? apa data yang akan dipakai? bagaimana mendapatkan data yang dibutuhkan? mengapa riset ini penting? akankah hasilnya bermanfaat dan akan diterima oleh negara yang menjadi lokus penelitian? dan apakah ada kesulitan yang diantisipasi dalam riset yang akan dilakukan?Proses wawancara berjalan sangat produktif dan bersahabat. Para profesor yang mewawancara betul-betul bertanya pertanyaan yang sangat penting menurut kapasitas mereka. Lama wawancara biasanya tergantung pada ketertarikan mereka pada riset kita. Jadi kalo agak lama justru bagus karena artinya mereka tertartik dengan isu yang diangkat. Meskipun begitu waktunya relatif singkat antara 10-15 menit. Ada saja yang lebih lama, hingga 20-25 menit dan itu sudah sangat panjang sekali. Fase Pengumumaan HasilNah setelah wawancara dengan kampus akan ada tiga hasil yang bisa kita dapatkan. Pertama adalah Rejected, artinya kampus tidak bisa menerima kita sebagai calon mahasiswa. Ini memang skenario paling tidak kita inginkan. Namun bagi yang mendapatkan jawaban ini, tidak perlu berkecil hati, tahun depan mari kita coba lagi. Kita coba sampai cukup satu pintu saja terbuka menerima aplikasi kita. Jangan menyerah!!!Skenario kedua adalah conditionally acceptable. Artinya kita bisa diterima oleh kampus tujuan namun ada yang perlu diklarifikasi atau ditambaah. Misalnya ada syarat yang tidak cukup seperti persyaratan kemampuan bahasa yang kurang memadai, bukti ijazah yang tidak lengkap atau syarat administrasi lain. Jika yang mendapatkan jawaban ini jangan khawatir, perlu sedikit effort lagi saja maka aplikasi kita bisa diterima secara penuh. Nah skenario ketiga adalah yang terbaik, yaitu acceptable. Diterima tanpa syarat, sehingga jika sudah dapat jawaban ini kita hanya butuh sponsor saja untuk memulai kuliah. Artinya kita hanya perlu keputusan dari Tempus Public Foundation untuk bisa menjadi mahasiswa S2 atau S3 dengan beasiswa Stipendium Hungaricum. Dan jika ada dua kampus yang menerima, maka sebagai kandidat nanti kita bisa memilih apakah pilih pilihan 1 atau pilihan 2. Saya sendiri mendapatkan skenario kedua dan ketiga dari dua kampus yang saya bidik. Sehingga saya tinggal menunggu final stage saja. Apakah Tempus akan memberikan saya satu kuota beasiswa Stipendium Hungaricum atau tidak?Nah untuk pertanyaan terakhir ini, saya belum bisa jawab karena pengalaman saya belum sampai kesitu. In sya Allah nanti bulan Juli akhir atau bulan Agustus saya akan update isi blog ini untuk memasukkan jawaban dari pertanyaan terakhir. Untuk saat ini, ini pengalaman yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat. Terus berusaha ya! sampai berhasil!
Buat yang belum tahu beasiswa Stipendium Hungaricum, jadi beasiswa ini adalah beasiswa penuh dari pemerintah Hungaria untuk kuliah S1, S2, atau S3 di negara tersebut. Buat yang belum tahu dimana Hungaria itu, intinya Hungaria itu ada di tengah Eropa, jadi deket kalau mau kemana-mana keliling Eropa. Beasiswa ini dikelola oleh Tempus Public Foundation dan diperuntukan bagi negara-negara yang telah menjalin kerjasama bilateral dengan pemerintah Hungaria, termasuk salah satunya Indonesia. Di Indonesia, beasiswa ini dikelola oleh Kemeristekdikti sekarang berarti Kemendikbud-Dikti yang bertugas sebagai sending partner namanya beasiswa penuh, tapi jangan berekspektasi akan mendapat fasilitas yang “wah” seperti beasiswa LPDP. Untuk tiket pesawat kita masih harus tanggung sendiri. Beasiswa ini juga tidak menyediakan dana untuk buku, penelitian, atau konferensi internasional seperti beasiswa LPDP. Bagi mahasiswa master, Living allowanceyang diberikan untuk biaya hidup selama sebulan juga sifatnya bantuan. Tapi meskipun begitu, ada beberapa keuntungan yang bisa didapat seperti biaya kuliah gratis, akomodasi gratis di dorm universitas, biaya hidup bulanan, dan asuransi kesehatan. Biaya hidup di Hungaria juga terkenal murah jika dibanding negara-negara lain di Eropa, setara dengan biaya hidup di Jakarta lah. Tulisan ini akan bercerita tentang pengalaman saya dalam menyiapkan dan apply beasiswa Stipendium Hungaricum mendengar nama beasiswa ini ketika mengikuti talent scouting yang diadakan oleh Dikti. Di acara tersebut saya mendapat bocoran bahwa ada beasiswa kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Hungaria yang masih jarang diketahui publik. Kelebihannya, beasiswa ini tidak mensyaratkan IELTS atau TOEFL IBT saat mendaftar. Kita juga tidak perlu mendaftar ke universitas yang dituju karena jika lolos seleksi administrasi beasiswa ini kita otomatis akan diikutkan seleksi di Universitas yang dituju. Sebagai orang yang tidak punya skor IELTS, saya langsung menyiapkan diri untuk mendaftar beasiswa ini. Secara umum proses seleksinya adalah sebagai berikut seleksi teknis administratif oleh Tempus, seleksi oleh Dikti, seleksi oleh universitas tujuan, keputusan akhir memperoleh beasiswa. Untuk timeline tahun 2020 bisa dilihat di gambar di Beasiswa Stipendium HungaricumUntuk mendaftar, masuk ke halaman lalu masukkan citizenship Indonesia dan cari program yang diinginkan. Ada beberapa dokumen yang harus disiapkan, seperti paspor, Ijazah S1 dan S2 dan terjemahannya, Transkrip nilai S1 dan S2 dan terjemahannya, surat rekomendasi dari dua orang supervisor kita, sertifikat kemampuan Bahasa Inggris boleh menyusul, surat keterangan sehat boleh menyusul update untuk tahun 2021, surat keterangan sehat tidak jadi syarat wajib, motivation letter, research plan, dan khusus untuk PhD mulai tahun ini wajib untuk melampirkan surat pernyataan kesediaan dari calon supervisor. Ada beberapa syarat khusus yang diminta universitas, seperti universitas tempat saya mendaftar diminta untuk melampirkan CV, list publikasi, dan reference work. Selain itu, karena beasiswa ini di Indonesia dikelola oleh Dikti, maka Dikti juga menambahkan syarat yakni NIDN dan surat izin dari pimpinan universitas. Semua berkas tersebut diunggah di halaman aplikasi online, dan juga dikirim email ke Dikti update untuk tahun 2021 tidak perlu lagi kirim email ke Dikti.Untuk ijazah dan transkrip, saya cukup menggunakan yang dari universitas. Kebetulan di UGM setiap ijazah dan transkrip yang diperoleh, kita bisa meminta salinannya dalam Bahasa Inggrisnya juga, jadi tidak perlu menerjemahkan lagi. Untuk sertifikat Bahasa Inggris, saya hanya melampirkan skor TOEFL ITP karena memang belum punya skor IELTS atau TOEFL IBT. Untuk surat keterangan sehat, saya meminta dari rumah sakit swasta dekat kontrakan. Yang diminta adalah surat keterangan bebas AIDS dan Hepatitis A, B, C. Setelah mendapatkan hasilnya, saya langsung terjemahkan sendiri, dan kembali ke RS untuk meminta stempel lembar terjemahannya. Tapi ternyata hasil dari RS tersebut hanya surat bebas AIDS dan Hepatitis B saja. Oleh karena itu, saya melengkapi aplikasi saya dengan pernyataan missing document yang intinya berjanji akan melengkapi kekurangan tersebut nanti. Karena sertfikat Bahasa dan surat keterangan sehat ini memang sifatnya boleh menyusul, jadi saya tidak terlalu ambil pusing dua dokumen surat rekomendasi, saya meminta dari pembimbing tesis saya dan juga dekan Fakultas Psikologi UMM sebagai atasan saya saat ini. Prosesnya juga cukup lancar. Untuk meminta rekomendasi dari pembimbing tesis Prof. Saifuddin Azwar, saya menyempatkan waktu untuk pulang ke Jogja. Agak gimana aja gitu kalau minta sama orang tua tapi minta dikirim email. Sebelum ke Jogja saya sudah diminta membuat draf rekomendasinya, baru saat ketemu, beliau merevisi dan menambahkan beberapa hal. Prof. Azwar sangat suportif dan banyak memberikan insight baru untuk aplikasi saya. Untuk surat rekomendasi yang kedua, prosesnya juga kurang lebih sama. Saya diminta untuk membuat drafnya terlebih dahulu, baru dikoreksi dan ditandatangani. Dokumen lainnya yang harus dilengkapi adalah motivation letter, research plan, dan surat kesediaan calon supervisor. Untuk memulai, saya buka website Hungarian Doctoral Council di di situ sudah ada informasi yang sangat lengkap tentang program serta topik riset yang ditawarkan. Saya langsung mencari untuk Psikologi dan menemukan Eotvos Lorand University ELTE sebagai universitas yang menyediakan program PhD di Psikologi. Saya lihat satu per satu topik riset yang ditawarkan oleh masing-masing professor di sana dan langsung tertarik dengan topik riset yang ditawarkan oleh Kristof Kovacs yang ingin meneliti tentang pengukuran kemampuan kognitif karena sesuai dengan bidang saya di Psikometri. Saya baca beberapa artikelnya yang luar biasa berani, dia mengajukan penolakan terhadap konsep g factor dalam inteligensi yang sudah mapan di Psikologi dan mengajukan teori baru yakni Process Overlap Theory POT. Sayapun langsung Menyusun draf research plan berdasarkan topik tersebut. Meskipun masih sangat kasar, saya memberanikan diri menghubungi Dr. Kovacs dan melampirkan CV serta draf research plansaya tadi. Tanpa diduga, beliau sangat responsif dan langsung menyatakan tertarik untuk menjadi supervisor saya. Sayapun tanpa basa-basi langsung meminta surat kesediaan secara tertulis dan beliau aplikasi beasiswa Stipendium Hungaricum ini kita bisa memilih dua program yang berbeda, baik dari universitas yang sama atau berbeda. Untuk peilihan kedua, saya memilih program Doctoral of Education di University of Szeged. Alasannya tentu saja karena di sana ada ahlinya yang berkaitan dengan riset yang akan saya lakukan. Saya menemukan profil Prof. Gyöngyvér Molnár yang risetnya banyak berkutat dengan kemampuan penalaran dan Computer Based Test. Tanpa basa-basi saya langsung menerapkan strategi pertama tadi untuk mengubungi Prof. Molnar. Kali ini, jalannya agak sedikit berliku. Beliau menyatakan tertarik, tapi ada beberapa hal yang perlu diubah. Beliau lalu mengirimkan dua jurnal ke saya untuk dijadikan referensi dalam Menyusun research plan. Setelah satu minggu saya berkutat untuk merevisi research plan saya, saya kembali mengubungi beliau. Kali ini beliau malah mengirim artikel yang lain. Saya pun kembali merevisi artikel saya. Sampai akhirnya beliau berkata, “masih ada beberapa hal yang perlu kita diskusikan, tapi secara garis besar saya OK dengan idenya”. Mendapat kode keras ini, sayapun tanpa basa-basi langsung meminta surat kesediaan menjadi supervior dan beliau langsung dari Prof. Molar ini sangat berharga untuk menyempurnakan research plan saya. Saya kemudian juga membuat motivation letter, tentu juga berkaitan dengan research plan saya. Poin-poin yang harus tertulis di motivation letter sudah ada di website, jadi kita tinggal menuliskan saja point-point tersebut. Berhubung saya tidak terlalu mahir dalam berbahasa Inggris, saya cukup terbantu dengan bantuan Grammarly untuk menyiapkan research plan dan motivation letter saya, meskipun rasa bahasanya jadi berbeda. Dan tentu saja, grammatical error itu tetap saja masih ada meski sudah pakai Grammarly. Dikarenakan untuk mendaftar di ELTE ada syarat khusus yaitu reference work, saya melampirkan dua artikel saya. Yang satu sudah terpublikasi di jurnal internasional dan satunya baru draf publikasi. Kedua artikel yang saya pilih adalah artikel yang topiknya dekat dengan research plan semua berkas siap, saya kirimkan ke Dikti melalui email. Dikti meminta semua berkas dikirim satu bulan sebelum deadline, dan untungnya semua berkas sudah siap. Dan dua minggu sebelum deadline, saya juga sudah submit di aplikasi online. Setelah ini, tinggal menunggu hasil seleksi tahap pertama. Untuk proses seleksi selanjutnya, akan saya ceritakan di tulisan me in social media
Assalamu’alaikumHalo semua! Apa kabar? Disclaimer Semua yang tertulis di sini berdasarkan pada pengalaman pribadi dan aturan di tahun pada saat saya mendaftar beasiswa ini. Saya adalah salah satu penerima beasiswa angkatan pertama. Pada kali ini saya menuliskan pengalaman saya dalam mendaftar Beasiswa Stipendium Hungaricum Scholarship Programme SH. Beasiswa ini merupakan beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Hongaria kepada mahasiswa dari negara-negara yang menjalin kerjasama dengan Negara Hongaria, salah satunya adalah Indonesia. Rasanya agak terlambat kalau saya membagi pengalaman mendaftar beasiswa ini karena saya mendapatkan beasiswa ini untuk jenjang S2 pada tahun 2016 dan jenjang S3 pada tahun 2019. Namun, semoga tulisan di blog ini bisa memberikan gambaran mengenai apa saja langkah-langkah dan persiapan untuk mendaftar beasiswa ini. Sebelum masuk jauh ke syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi dan proses apa saja yang dilalui, ada baiknya saya sampaikan mengenai fasilitas yang disediakan oleh beasiswa ini. Penerima beasiswa SH ini akan mendapatkan beberapa fasilitas, antara lain Tuition fee selama masa studi Biaya Visa dan Residence Permit Izin tinggal di Hongaria Asuransi kesehatan sebesar HUF Uang saku mahasiswa master sebesar HUF sekarang jadi HUF Mahasiswa doktoral diberikan living cost sebesar HUF pada tahun I dan II, sedangkan pada tahun III dan IV adalah HUF Accommodation cost sebesar HUF Accommodation cost ini akan hangus apabila mahasiswa memilih untuk tinggal di asrama ** Saat tulisan ini dibuat, Mei 2020, 1 HUF Hungarian Forint = IDR 46,16 Bisa dibilang, beasiswa ini memiliki sistem seleksi yang agak berbeda dengan beasiswa lainnya karena sistem pendaftaran dan seleksinya melalui 1 pintu, yaitu TAHAP I SELEKSI BERKAS Pendaftar dipersilakan untuk memilih 3 pilihan program studi di universitas yang sama atau berbeda. Pemilihan ini didasarkan pada ketersediaan apakah negara kita masuk pada list program studi atau tidak. Informasi tersebut bisa diakses di sini . Pada kesempatan tersebut, untuk jenjang master saya mendaftar Animal Husbandry Engineering di University of Debrecen sebagai pilihan pertama, sedangkan pilihan kedua dan ketiga saya adalah Animal Nutrition and Feed Safety Engineering di University of Kaposvár dan Agriculture Engineering di University of Debrecen. Saya menempatkan University of Debrecen pada pilihan pertama karena kampus tersebut memiliki reputasi dan kerja sama yang baik di bidang Agriculture, khususnya peternakan. Sedangkan, untuk jenjang doktoral, saya hanya memilih Doctoral School of Animal Science di University of Debrecen. Halaman awal pembuatan akun Stipendium Hungaricum Setelah itu, kita diminta untuk membuat akun di website karena semua pengisian syarat aplikasi dan pengunggahan berkas akan dilakukan di sana. Selain itu, melalui website tersebut semua progress dan pengumuman tentang beasiswa akan diumumkan di situ. Adapun syarat-syarat yang dibutuhkan untuk mendaftar S2 dan S3 adalah sebagai berikut Curriculum Vitae CV. Pendaftar beasiswa dipersilakan untuk mengisi biodata diri yang sudah ada di website. Adapun biodata yang perlu diisi adalah profile diri, kontak dan alamat yang bisa dihubungi, Riwayat Pendidikan, Bahasa, pengalaman kerja, aktivitas organisasi dan hobi, dan juga pengalaman tempat tinggal. Motivation letter. Pendaftar diberikan kesempatan untuk menuliskan motivation statement sebanyak 500-600 kata yang dituliskan pada isian website. Tips menulis motivation letter ada di postingan saya yang ini Recommendation khusus yang mendaftar jenjang S3. Para pendaftar diminta untuk mencari rekomendasi dari setidaknya 2 orang yang pernah bekerja sama dengan pendaftar. Rekomendasi akan dibuat dalam bentuk surat dan ditandatangani oleh pemberi rekomendasi. Selain itu, pemberi rekomendasi akan diberikan tautan pada email masing-masing dan diminta untuk mengisikan beberapa poin yang terkait dengan hubungan dengan pendaftar Mencari calon Supervisor khusus yang mendaftar jenjang S3. Fungsi mencari calon pembimbing adalah untuk menentukan minat riset kita dan juga project yang tersedia pada setiap supervisor yang ada. Kesesuaian ini bisa diakses melalui Saat saya mendaftar beasiswa ini untuk studi S3, saya menghubungi supervisor yang membimbing saya sewaktu penelitian dan mengerjakan thesis S2. Kebetulan, di saat saya mendaftar S3, beliau memiliki research project yang sesuai dengan minat. Research Proposal Khusus yang mendaftar jenjang S3. Setelah mendapatkan calon supervisor, peserta kemudian diminta untuk membuat proposal penelitian yang berkaitan dengan topik penelitian yang sebelumnya sudah didiskusikan terlebih dahulu dengan calon supervisor. Karena tidak ada format yang mengikat, saya sarankan bertanya ke calon supervisor mengenai konten apa saja yang harus dimasukkan ke dalam proposal. Dokumen passport. Passport yang akan digunakan pastikan masih berlaku, ya. Ijazah S1 dan S2 dalam bahasa Inggris ijazah S2 bagi pendaftar S3 Transkrip nilai S1 dan S2 transkrip S2 bagi pendaftar S3 yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris Sertifikat Kemampuan Bahasa Inggris. Saya sarankan untuk mempersiapkan IELTS, meskipun SH juga menerima TOEFL. Batas minimal IELTS tergantung Universitas. Silakan dicek di Universitas masing-masing. Surat sehat bebas AIDS, Hepatitis A, B, dan C. Untuk surat sehat ini, kita juga diminta untuk melampirkan hasil uji lab. Pengalaman saya yang tinggal di Yogyakarta, kita bisa melakukan tes di Balai Kesehatan Kota Yogyakarta. Biayanya sekitar Rp biaya pada tahun 2019. Surat sehat juga tidak memiliki format yang mengikat, sehingga saya menggunakan template medical certificate yang saya dapat dari internet yang kemudian diisikan oleh dokter dan diberikan cap oleh instansi yang berwewenang Laboratorium / rumah sakit yang mengeluarkan surat ini. Setelah semua terunggah, maka berkas akan dikirimkan ke sending partner, dalam hal ini yang bertanggungjawab di Indonesia adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemudian, sending partner akan melakukan seleksi berkas dan mengirimkan nama-nama yang terseleksi kembali ke pihak SH untuk diumumkan kepada pendaftar siapa saja yang lolos seleksi berkas. Tahap selanjutnya, SH akan menghubungi pihak universitas yang telah kita daftar untuk memberikan list nama-nama pendaftar yang lolos seleksi berkas. Setelah mendapatkan list tersebut, pihak universitas akan mengirimkan email kepada pendaftar untuk melakukan ujian secara online. Dalam email itu, akan dijelaskan tentang waktu pelaksanaan, perangkat apa saja yang harus disiapkan, dan model ujiannya. Dalam kasus ini, saya hanya diberikan test wawancara saja. TAHAP II SELEKSI WAWANCARA Pada saat saya mendaftar untuk jenjang master, saya melakukan wawancara sebanyak 2 kali karena saya mendaftar di 2 institusi yang berbeda. University of Debrecen melakukan wawancara pada tanggal 14 Juni 2016 antara pukul – WIB. Pada sesi kali ini, saya diwawancara oleh Dr. Komlósi István, saat itu, beliau adalah dekan dari Faculty of Agricultural and Food Sciences and Environmental Management, University of Debrecen. Pada saat itu, beliau menanyakan tentang pengetahuan dasar tentang peternakan dan make sure bagaimana komunikasi kita dalam Bahasa Inggris. Interview tersebut hanya memakan waktu sekitar 10-15 menit University of Kaposvár melakukan wawancara satu minggu kemudian yaitu pada tanggal 21 Juni 2016. Wawancara tersebut menghadirkan 4 orang dosen yang salah satunya adalah dosen yang khusus menilai tentang komunikasi Bahasa Inggris kita. Pertanyaan yang ditanyakan tidak jauh beda dengan wawancara oleh University of Debrecen, tetapi saya sempat ditanyakan beberapa hal yang bersinggungan dengan pertanian di Indonesia. Wawancara ini memakan sedikit lebih banyak waktu dari University of Debrecen yaitu sekitar 20 menit. Sedangkan, untuk jenjang doktoral, wawancara dilaksanakan oleh pihak University of Debrecen pada tanggal 15 April 2019 pukul WIB. Pewawancara pada saat itu adalah Dr. Komlósi István dan Dr. Czeglédi Levente Calon supervisor S3. Interview pada saat itu, suasananya cenderung lebih cair dan hangat karena memang kami sudah pernah bekerjasama dan berhubungan baik sebagai dosen dan mahasiswanya. Pertanyaan yang ditanyakan kepada saya pada saat itu memang lebih kompleks daripada saat wawancara S2 karena tidak hanya ditanya tentang keilmuan, tetapi mengenai apa saja parameter yang akan diambil dalam riset dan rencana riset yang lebih detail. Intinya, kalau melalui fase wawancara ini, yang harus kita siapkan adalah seluruh berkas dan dokumen yang telah kita submit pada saat pendaftaran karena semua berkas tersebut akan dikonfirmasi kepada kita dan juga sebagai satu-satunya media bagi pewawancara untuk mengetahui segala hal tentang kita. Oleh karena itu, sangat saya sarankan untuk benar-benar menguasai atas apa yang kita tulis saat mendaftar dengan berlatih interview sendiri atau dengan teman. TAHAP III PENGUMUMAN Ada perbedaan cara pengumuman Ketika saya mendaftar beasiswa ini pada tahun 2016 dan tahun 2019. Pada tahun 2016, Alhamdulillah, setelah melewati proses yang cukup panjang, akhirnya saya dinyatakan lolos dan mendapatkan beasiswa ini. Namun, pada tahun 2019, setelah selesai wawancara, universitas akan mengirimkan nilai hasil wawancara ke SH untuk diumumkan. Pada saat fase ini, pendaftar akan dikirimkan pengumuman melalui email dan akun SH masing-masing. Hasil final ini akan dibagi ke 3 kategori, yaitu diterima, ditolak, dan masuk waiting list. Bagi siapa saja yang diterima, harus mengkonfirmasi kesediaannya untuk mendapatkan beasiswa ini dengan cara mengisi formulir singkat di akun SH-nya masing-masing. Pada tahun 2019 itu, Alhamdulillah saya diterima kedua kalinya untuk melanjutkan jenjang doktoral di beasiswa ini, tetapi sayangnya saya harus mundur dari kesempatan ini karena ada alasan lain. Berikut merupakan gambaran tahap konfirmasi yang harus dilakukan oleh penerima beasiswa. Tahap konfirmasi 1 verifikasi hanya dengan klik “Okay, continue to step 2” Tahap konfirmasi 2 verifikasi dengan memilih salah satu dari 4 pilihan yang menentukan keputusan kelanjutan penerimaan beasiswa ini. Kemudian klik “Save my choice and finish” Tahap konfirmasi 3 konfirmasi selesai Beasiswa ini saya rekomendasikan bagi teman-teman yang ingin mencoba untuk studi di negara yang belum populer, tetapi memiliki kualitas pendidikan yang tulisan saya mengenai pengalaman Mendaftar Stipendium Hungaricum Scholarship Programme untuk jenjang Master dan Doktoral. Untuk pertanyaan, silakan email ke Semoga bermanfaat. Salam, Fahmiobi.
T60YT68.